Analisis Fundamental adalah analisa berdasarkan pada situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global. Informasi maupun berita-berita yang berhubungan baik secara langsung dengan situasi perekonomian dapat digunakan sebagai indikator yang cukup penting.
Analisa fundamental dalam forex trading dengan mengamati berita yang dikeluarkan oleh suatu badan pemerintah suatu negara terutama pemerintah Amerika dan negara-negara Eropa. Beberapa faktor fundamental yang perlu dicermati adalah sebagai berikut; Tingkat suku bunga (interest rate, Balance of Payment (BOP), Producer Price Index (PPI input),Consumer Price Index (CPI), Retail Sales, Non Farm Payrolls, Gross Domestic Product (GDP), dan masih banyak lainnya.
Sesuai dengan sumbernya, maka metode Fundamental bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan Investor/Konsultan kepada sumber berita tersebut. Sifat berita Fundamental dikelompokan menjadi dua yaitu :
1. Berita Permintaan/Demand bersifat Bullish
Bullish berasal dari kata ‘bull’ (kerbau) yang menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun, namun sebenarnya pasar bergerak naik (mirip gerakan kerbau menanduk lawannya, yaitu menanduk, lalu dilemparkan keatas).
2. Berita Penawaran/Supply bersifat Bearish
Bearish berasal dari kata ‘bear’ (beruang) yang menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan naik, namun sebenarnya harga bergerak turun (mirip gerakan beruang mencengkeram mangsanya, yaitu mengangkat lalu dibanting ke bawah).
Faktor-faktor yang mempengaruhi analisa secara fundamental :
Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap USD (Dollar AS)
Keuntungan analisa secara fundamental
Kelemahan analisa secara fundamental
Analisa fundamental dalam forex trading dengan mengamati berita yang dikeluarkan oleh suatu badan pemerintah suatu negara terutama pemerintah Amerika dan negara-negara Eropa. Beberapa faktor fundamental yang perlu dicermati adalah sebagai berikut; Tingkat suku bunga (interest rate, Balance of Payment (BOP), Producer Price Index (PPI input),Consumer Price Index (CPI), Retail Sales, Non Farm Payrolls, Gross Domestic Product (GDP), dan masih banyak lainnya.
Sesuai dengan sumbernya, maka metode Fundamental bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan Investor/Konsultan kepada sumber berita tersebut. Sifat berita Fundamental dikelompokan menjadi dua yaitu :
1. Berita Permintaan/Demand bersifat Bullish
Bullish berasal dari kata ‘bull’ (kerbau) yang menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun, namun sebenarnya pasar bergerak naik (mirip gerakan kerbau menanduk lawannya, yaitu menanduk, lalu dilemparkan keatas).
2. Berita Penawaran/Supply bersifat Bearish
Bearish berasal dari kata ‘bear’ (beruang) yang menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan naik, namun sebenarnya harga bergerak turun (mirip gerakan beruang mencengkeram mangsanya, yaitu mengangkat lalu dibanting ke bawah).
Faktor-faktor yang mempengaruhi analisa secara fundamental :
- Ekonomi
- Politik
- Keamanan (global, regional, negara)
- Kecepatan memperoleh informasi
- Sumber informasi
- Pengolahan informasi & forecasting (ramalan)
Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap USD (Dollar AS)
No. | Economic Indicator | Naik / Turun | US$ |
---|---|---|---|
1 | Average Earning | Naik | Menguat |
2 | Balance of Payment | Naik | Menguat |
3 | Budget Deficit | Turun | Menguat |
4 | Business Inventories | Turun | Menguat |
5 | Capacity Utilization | Naik | Menguat |
6 | Car Sales | Naik | Menguat |
7 | Chicago PMI (Purchasing Management Index) | Naik | Menguat |
8 | Constuction Spending | Naik | Menguat |
9 | Consumer Confidence Index (CCI) | Naik | Menguat |
10 | Consumer Credit (CI) | Naik | Menguat |
11 | Consumer Price Index (CPI) | Turun | Menguat |
12 | Consumer Spending (Expenditure) | Turun | Menguat |
13 | Cost of Living | Naik | Menguat |
14 | Current Acount | Turun | Menguat |
15 | Corporate Profit | Naik | Menguat |
16 | Deflasi | Naik | Menguat |
17 | Discount Rate | Naik | Menguat |
18 | Durabel Goods Orders | Naik | Menguat |
19 | Econimic Monetary System (EMS) | Naik | Menguat |
20 | Factory Orders | Naik | Menguat |
21 | Federal Budget | Naik | Menguat |
22 | Federal Reserve Fund | Naik | Menguat |
23 | Gross Domestic Product (GDP) | Naik | Menguat |
24 | Gross National Product (GNP) | Naik | Menguat |
25 | Housing Start | Naik | Menguat |
26 | Industrial Productions | Naik | Menguat |
27 | Invisible Trade | Turun | Menguat |
28 | Jobless Claims | Naik | Menguat |
29 | Leading Indicator | Naik | Menguat |
30 | Money Supply (M1, M2, M3, M4) | Naik | Menguat |
31 | National Association | Naik | Menguat |
32 | (NAPM) | Naik | Menguat |
33 | Non Farm Payrolls | Naik | Menguat |
34 | Personal Expenditure | Naik | Menguat |
35 | Personal Income | Turun | Menguat |
36 | Prime Rate | Naik | Menguat |
37 | Product Price Index (PPI) | Naik | Menguat |
38 | Public Sector Debt Repayment | Naik | Menguat |
39 | Retail Sales | Turun | Menguat |
40 | Trade Balance | Naik | Menguat |
41 | Trade Devicit | Turun | Menguat |
42 | Trade Weighted Index | Turun | Menguat |
43 | Unemployment Rate | Turun | Menguat |
44 | Unit Labour Cost | Naik | Menguat |
45 | Value Added Tax | Naik | Menguat |
46 | Visible Trade | Naik | Menguat |
Keuntungan analisa secara fundamental
- Mudah digunakan
- Dapat menentukan harga secara global
- Dapat menentukan trend jangka panjang (long term)
- Pada kasus tertentu efektif untuk short term trading
Kelemahan analisa secara fundamental
- Tidak bisa ditentukan secara eksak (pasti)
- Memakan banyak waktu
- Subyektif, terlalu banyak asumsi yang dipakai