Trading Forex dengan Pola Rising dan Falling Wedge

Banyak sekali pola atau pattern dalam trading forex, salah satu pola candle yang cukup populer dan memiliki frekwensi kemunculan yang cukup tinggi adalah pola Rising dan Falling Wedge.


Kali ini eBelajarForex akan berbagi strategi bagaimana trading dengan pola Rising dan Falling Wedge

Pola Rising dan Falling Wedge merupakan pola candle yang memberikan sinyal reversal setelah market mengalami market trend. Karena itu pola ini sangat disukai trader yang trading dengan tipe reversal.


Rising wedge

Nama lainnya adalah Ascending Wedge. Pola ini membentuk segitiga yang bergerak menyempit keatas dari sebuah trend naik dengan idealnya terdapat 7 titik pantul pada sisi segitiga tersebut. Namun tak jarang jumlahnya kurang dari itu karena, harga terlebih dahulu breakout sebelum terbentuk 7 pantulan, hal ini bisa terjadi akibat dampak dari news high impact atau faktor lainnya. Pola ini disebut Wedge Non-Ideal

Pola Rising Wedges biasanya memiliki kecenderungan mencoba breakout pada sisi bawah segitiga, ketika tembus maka menunjukkan konfirmasi berubahnya pola menjadi downtrend.

Pola Rising Wedge



Falling Wedge

Disebut juga dengan Declining Wedge. Pola ini membentuk segitiga yang bergerak menyempit kebawah dari sebuah trend. Idealnya terdapat 7 titik pantul pada sisi segitiga tersebut. Namun tak jarang jumlahnya kurang dari itu karena harga terlebih dahulu breakout sebelum terbentuk 7 pantulan, hal ini bisa terjadi akibat dampak dari news high impact atau faktor lainnya. Pola ini disebut Wedge Non-Ideal

Pola ini memiliki kecenderungan mencoba breakout sisi atas segitiga, ketika tembus maka menunjukkan konfirmasi berubahnya pola menjadi uptrend.

Pola Falling Wedge


Cara Trading dengan Pola Rising dan Faling Wedge.

Sebelum mengambil posisi trading tentu ada baiknya mendeteksi terlebih dahulu pattern atau pola yang memenuhi syarat untuk membuka posisi.
  1. Pola Rising dan Falling Wedge biasanya memiliki titik higher dan lower yang masing-masing membentuk garis trend atas dan bawah yangmenyempit. Jika garis trend tidak dapat ditentukan dengan jelas maka pola ini tidak dapat dianggap valid.
  2. Ketika mengidentifikasi pola yang valid untuk trading, penting bahwa kedua sisi wedge (atas dan bawah) minimal memiliki tiga titik pantul. Dengan kata lain, market perlu menguji support tiga kali dan resistensi tiga kali sebelum terjadi breakout. Jika tidak terlihat maka pola dianggap kurang valid.


Mirip dengan strategi breakout lainnya, peluang untuk trading datang ketika harga menembus garis support di bawah atau garis resistensi di atas pola wedge.

Sebuah pertanyaan umum yang sering ditanyakan adalah sebaiknya menggunakan time frame berapa untuk trading dengan strategi pola ini. Haruskah kita menggunakan TF 1 Hour atau menggunakan TF Daily yang lebih lama?

Jawabannya tergantung pada Time Frame yang digunakan, karena pola ini bisa muncul di timeframe manapun. Anda bisa menggunakan strategi ini di TF 30M, 1H , tetapi sebaiknya menggunakan timeframe  4H ke atas.


Trading dengan Rising Wedge

Trading dengan Pola Rising Wedge


Perhatikan gambar di atas, kita menantikan harga close di bawah level garis support (garis merah). Close ini merupakan signal breakout Sell, tetapi sebaiknya kita menunggu harga retest dahulu sebagai konfirmasi untuk membuka posisi Sell.

Mengapa harus menunggu harga retest dahulu?

Jawabnya sederhana saja, untuk memberikan konfirmasi bahwa harga benar-benar breakout dan memberikan kesempatan risk dan reward ratio yang lebih baik.


Trading dengan Falling Wedge

Trading dengan Pola Falling Wedge




Cara trading dengan Falling Wedge sama saja dengan Rising Wedge, hanya kita menanti harga close di atas garis resistansi (garis biru), kemudian menunggu retest harga sebagai konfirmasi signal untuk membuka posisi Buy

Retest harga yang terjadi juga membuat garis resistansi menjadi garis support yang baru.

Pada beberapa kasus retest sering terjadi dengan segera setelah harga breakout di garis Support/Resistansi


Stop Loss

Sekarang mari kita mempelajari manajemen resiko dengan menggunakan teknik Stop Loss untuk pola Falling dan Rising Wedge

Teknik Stop loss yang biasa digunakan sangat sederhana
  • Menempatkan SL point di atas swing harga tertinggi dari Pola Rising Wedge
Penempatan StopLoss pada Pola  Rising Wedge


  • Menempatkan SL point di bawah swing harga terendah dari Pola Falling Wedge
Penempatan StopLoss pada Pola  Falling Wedge


Cara lain untuk menempatkan stoploss adalah bila kita trading menggunakan candle pin bar setelah harga retest, maka stop loss bisa diletakan di atas shadow pin bar untuk pola Rising Wedge atau di bawah shadow pin bar untuk pola Falling Wedge.


Taking Profit

Menentukan taking profit atau TP menggunakan strategi ini relatif mudah karena kita cukup menentukan TP pada tiap swing harga pada pola wedge baik Rising maupun Falling Wedge.

Taking Profit trading dengan Pola Rising dan Falling Wedge

Teknik lain untuk TP menurut Thomas N.Bulkowski, dari pola Wedge ini adalah:
  • Falling Wedge — target reversal bullish sebesar 70% x jarak point 1 ke 2
  • Rising Wedge — target reversal bearish sebesar 46% x jarak point 1 ke 2
Taking Profit trading dengan Pola Rising dan Falling Wedge



Teknik ini sangat cocok digunakan dengan price action seperti pinbar, garis SnD, Garis support resistasi, maupun fibonaccy.  Bila kita menemukan kesesuaian sinyal price action pada saat harga retest, misalnya kita menemukan candle pinbar pada saat retest, maka kemungkinan besar merupakan sinyal yang kuat untuk membuka posisi.

Peringatan: Sebelum menggunakan live akun, sebaiknya gunakan akun virtual sampai anda cocok dan yakin dengan strategi ini. Salam trading!

Artikel Terkait

 
Powered by Blogger | Sitemap © Belajar Gratis Bisnis Forex Trading Online